“Mari kita sebagai masyarakat Kabupaten Lampung Selatan belajar kepada keteladanan yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dengan harapan kita akan bisa menata diri kita, keluarga kita, dan juga masyarakat,” tuturnya.
Dengan kekhasan gaya ceramahnya memberikan tausiyah tentang Rasulullah SAW sebagai sosok pemimpin yang harus diteladani. Zainudin mengupas semua pribadi Rasulullah SAW yang harus diteladani, karena rasulullah SAW merupakan manusia pilihan. Rasulullah adalah sosok pemimpin yang memberikan contoh, bukan pemimpin yang hanya bisa berbicara. Konsep Ibu menata Kabupaten Lampung Selatan sebagai rumah kita bersama, karena dengan meneladani Rasulullah SAW, maka kita bisa menata diri kita, kemudian keluarga dan masyarakat maka akan terbentuk Kabupaten Lampung Selatan seperti apa yang kita harapkan,” tegasnya.
Doa kami semuamdari FEB UGM di Yogyakarta.
BalasHapusJim Aditya> HideSuara Rakyat ***Kepala Batu By Jim B Aditya***
BalasHapusKepala Batu
Jika ada kepala yang lebih keras dari batu, tuanku
itulah kepalamu. Bahkan enampuluh lima tahun lamanya
tetes demi tetes airmata rakyat tak mampu melobangimu
Jika ada lidah yang lebih bercabang dari lidah ular, panglimaku
itulah lidahmu. Sebab selalu kau bicara tentang pemerintahan bersih
sambil berkomplot membui mereka yang berniat membongkar korupsi
Jika ada muka yang lebih tebal dari kulit badak, bagindaku
itulah mukamu. Yang tak lagi malu merampas hak rakyat
bahkan hak untuk tidak percaya dan menyatakan pendapat
Jika semua kepala sudah lebih keras dari batu, sembahanku
sungguh kami yang tak sampai kerikil cuma bisa menunduk malu
jim b aditya
100513
Sunar Widjaja> itu pemimpinku yang dengan segala kecurangan bisa dipililh langsung oleh rakyat, keras kepala sekeras batu dengan lidah bercabang seperti ular serta bermuka tebal bahkan lebil tebal daripada kulit badak...sekarang dengan segala cara dan upaya ingin memperkuat kekuasaan...kelihatannya dia merencanakan sesuatu di akhir pemerintahannya untuk melanggengkan kekuasaannya....waspadalah...waspadalah....
Teh Marissa Haque orangnya sportif banget, padahal saya adalah saksi hidup bagaimana kejudesan serta kekasaran seorang Christine Panjaitan terhadap Teh Marissa Haque didepan umum tepatnya di Bandara Soekarno Hatta Jakarta pagi hari jam 6-an kurang lebih ditanggal 20 Februari 2010 lalu. Tapi kalau Christine suaranya bagus dan lagu "Jingga" disukainya, Teh Marissa Haque tidak pernah merasa keberatan menyatakan kebaikan mantan rivalnya kepada publik. Karena itu tak heran dari dulu hingga kini idola saya tak berubah hanyalah Teh Marissa Haque yang cantik, pintar, baik, ramah, dan penuh kasih.
BalasHapusHatur nuhun ya Teh Nisye... saya dan istri saya Marissa Haque sudah lama memaafkan Christine Panjaitan mantan saya. Maklumlah orang sakit hati karena saya putuskan dia yang tidak ada kelihatan minatnya mengikuti keimanan Islam saya. Lagi pula saya tidak tahan dengan ibunya serta adat kolot dari gerejanya. Mungkin ini jalannya Allah, lalu Icha dikirim sebagai 'hadiah' bagi hidup saya. Mungkin inilah saat saya menjalani tujuan hidup dan kehidupan dalam koridor Islamiah yang berkaitan dengan tujuan hidup pernikahan dijalan Allah.... May Allah bless you my sister in faith. Rock you!
BalasHapusSalam Mas Harry ya?
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmungkin Mba Christine sakit hati dah di apa2 kan mas ikang ngkali????? klo cewek mah kan ada bekasnya. situ mah ikang fawzi mau dgn seribu cewek, tetap aja dengkulnya ngentrang, alias ngaku masih perjaka...he..he...ho..ho..
BalasHapus